Jagung Hibrida Biji Putih Bima Putih 1 dan Bima Putih
2
Jagung
putih sejak dahulu telah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Jagung
putih juga penting untuk mendukung program diversifikasi pangan yang tengah
digalakkan oleh pemerintah.
Pertanaman
jagung putih dijumpai di Nusa Tenggara Timur (Pulau Timor, Sumba, dan Flores),
Nusa Tenggara Barat (Sandubaya), Jawa Tengah (Blora, Temanggung), Jawa Timur
(Madura, Grobogan), Sulawesi Selatan (Jeneponto, Bulukumba, Bantaeng, dan
Selayar), Sulawesi Tenggara, DIY, dan Gorontalo.
Jagung
putih selain sebagai substitusi beras juga bermanfaat untuk mengantisipasi
busung lapar terutama pada anak balita, menjaga keseimbangan bobot badan dan
sesuai untuk diet, tepung jagung dapat dijadikan makanan bayi dan makanan khas,
dan meningkatkan kualitas pakan.
Bima
Putih 1 merupakan hibrida silang tunggal yang didapatkan dari hasil persilangan
galur elit yang mempunyai kualitas protein yang lebih tinggi dibandingkan
jagung putih pada umumnya. Galur elit pilihan dari International Maize and
Wheat Improvement Center (CIMMYT) sebelumnya diuji lapangan agar sesuai dengan
kondisi Indonesia.
Hasilnya,
setelah melalui proses uji multi lokasi pada 16 agroekosistem yang berbeda di
seluruh Indonesia, diperoleh satu hibrida yang diberi nama Bima Putih 1 yang
dapat berproduksi 10,5 ton/ha.
Bima Putih 1 memiliki penampilan tanaman yang besar dan kuat, perakaran
yang baik sehingga tahan rebah. Bentuk tongkol panjang silindris, kedudukan
tongkol di pertengahan tanaman. Kelobot menutup tongkol dengan baik. Tipe biji
semi mutiara, baris biji lurus dan rapat, warna biji putih, jumlah
baris/tongkol 14-16, dan bobot 1000 biji + 264 gram.
Kelebihan lain adalah umurnya yang tergolong genjah (98 hari) dan stay green, yaitu warna batang dan daun di atas tongkol
masih tetap hijau saat biji sudah masak/waktu untuk dipanen. Bima Putih 1
mempunyai kandungan asam amino esensial, yaitu lysin dan triptofan yang lebih
tinggi dibanding dengan jagung putih yang ada di tingkat petani.
Bima
Putih 2 juga merupakan hibrida silang tunggal yang didapatkan dari hasil
persilangan galur-galur elit CIMMYT. Jagung hibrida Bima Putih 2 memiliki
penampilan tanaman yang besar dan kuat, perakaran yang baik sehingga tahan
rebah.
Bentuk tongkol panjang silindris, kedudukan tongkol di pertengahan tanaman.
Kelobot menutup tongkol dengan baik. Tipe biji semi mutiara, baris biji lurus
dan rapat, warna biji putih, jumlah baris/tongkol 14-16, dan bobot 1000 biji +313 gram.
Kelebihan lain dari varietas ini adalah stay green, yaitu
warna batang dan daun di atas tongkol masih tetap hijau saat biji sudah
masak/waktu untuk dipanen dengan wqktu perkiraan umur panen 100 hari. Bima
Putih 2 mempunyai kandungan asam amino esensial, yaitu lysin sebesar 0,29%
lebih tinggi dibandingkan dengan Bima Putih 1, serta kandungan triptofan
sebesar 0,07%.
Jagung Hibrida Biji Putih Bima Putih 1 dan Bima Putih
2
0 komentar:
Posting Komentar